Sinopsis Mental Coach Jegal, Drama Korea Terbaru Jung Woo

Hai sobat bloger…

Aktor Korea ganteng, Jung Woo yang akan menjadi peran utama dan akan beradu akting dengan aktor lainnya seperti Lee Yoo Mi, Kwon Yool, dan Park Se Young dalam drama Korea yang berjudul Mental Coach Jegal. Pemain utama wanitanya bernama Lee Yoo Mi merupakan aktris yng meraih popularitas setelah membintangi drama Korea garapan Netflix, Squid Game dan All of Us Are Dead.

Drama Korea yang Bergenre olah raga dan isu kesehatan ini tayang perdana pada 12 September 2022 Mental Coach Jegal membagikan kisah mantan atlet nasional yang terkenal skandal. Genre drama Korea olahraga Mental Coach Jegal mengisahkan cerita peliknya dunia atlet nasional. Bagaimanakah alurnya? Penasaran? Yuk simak sinopsis drama Korea Mental Coach Jegal dibawah ini!

Sinopsis Drama Korea Mental Coach Jegal

Berkisah tentang seorang atlet taekwondo Je Gal Gil (Jung Woo), yang dikenal sebagai pekerja keras dan sikapnya yang 'norak' saat bertanding. Dia dikeluarkan dari tim nasional setelah menyebabkan sebuah kecelakaan.

Setelah ia berdamai dengan masa lalunya, Je Gal Gil kembali ke desa atlet sebagi pelatih mental untuk membantu para atlet yang berada dalam kondisi terpuruk. salah satunya Cha Eul seorang wanita yang merupakan atlet speed skating trek pendek. ia dijuluki sebagai Ice Princess karena karisma yang dimilikinya.

Saat bertemu Cha Ga Eul, Je Gal Gil teringat dengan dirinya di masa lalu. Kini dia siap untuk bangkit dari keterpurukan dan menjadi pendukung utama bagi Cha Ga Eul. Muncul pula benih-benih cinta di antara mereka.

Kehadiran Jegal Gil dalam kampung atlet juga memberikan warna tersendiri bagi kehidupan para atlet di sana. Disana ia memberikan semngat dan melatih anak-anak asuhnya untuk bangkit dari keterpurukan meskipun caranya dinggap sedikit berat. Satu tujuan yang ingin ia capai adalah agar para atlet tidak merasakan apa yang pernah dialaminya.

Dalam menjalankan pekerjaan barunya, Jegal Gil diketahui tidak suka dengan sosok Tae Man. Usut punya usut, keduanya memiliki cara pandang dan tujuan yang berbeda. Tae Man lebih fokus pada hasil sementara Jegal Gil memiliki prinsip bahwa kompetisi bukanlah soal menang atau kalah.